Dalil disunnahkan Puasa di tanggal 9-11 Muharram:
- Tanggal 9 Muharram:
Riwayat Ibnu ‘Abbas, bahwa Rasulullah melakukan puasa di hari ‘Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, lantas ada yang berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani.”
Maka beliau menjawab,
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Apabila tiba tahun depan, jika Allah menghendaki, kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.”
Lalu Ibnu ‘Abbas berkata, belum sampai tahun depan, Rasulullah sudah meninggal dunia. (Shahih Muslim, no. 1134)
- Tanggal 10 Muharram:
Rasulullah ditanya tentang puasa di hari Asyura’, maka beliau menjawab:
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
“Ia dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (Shahih Muslim, no. 1162)
- Tanggal 11 Muharram:
Riwayat Ibnu ‘Abbas, bahwa Rasulullah bersabda:
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا
“Berpuasalah di hari ‘Asyura, selisihi kaum Yahudi, yakni puasalah 1 hari sebelumnya atau 1 hari sesudahnya.” (Musnad Ahmad no. 2155, dihasankan Ahmad Syakir, dan didha’ifkan para Ulama’ lain)
Sebagian Ulama’ menjelaskan dianjurkan puasa tanggal 11 Muharram, sebagai kehati-hatian untuk memperoleh keutamaan puasa di tanggal 10 Muharram. Karena terkadang terjadi kesalahan dalam penentuan awal bulan. Oleh karenanya, diriwayatkan bahwa Thawus dahulu berpuasa 1 hari sebelum ‘Asyura dan 1 hari sesudahnya, khawatir terluput dari keutamaannya. (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, 2/313)
Imam Ahmad bin Hanbal berkata, “Barangsiapa ingin berpuasa ‘Asyura maka hendaknya berpuasa di tanggal 9 dan 10 Muharram, kecuali jika awal bulan samar baginya, maka hendaknya dia berpuasa 3 hari (9, 10, dan 11). Ibnu Sirin berpendapat demikian.” (Al-Mughni, 4/441)
Wallahu a’lam bish-shawab
Ditulis oleh Ahmad Ubaidillah, founder @kursuskuba, dirangkum dari Rumaysho.com dan Islamqa.info.
Puasa 9-11 Muharram